Jakarta, Virus terbesar di dunia telah ditemukan di laut lepas pantai Chile. Ukurannya sekitar 10 sampai 20 kali panjang virus pada umumnya. Nama virus ini Chilensis Megavirus yang lebih besar dari penemuan virus terbesar sebelumnya Mimivirus.
Mimivirus ditemukan pada tahun 1992 di sebuah menara air di kota Bradford, Inggris. Sedangkan virus raksasa yang baru ditemukan ini menginfeksi amuba laut. Megavirus ini menurut penemunya bahkan lebih besar dari bakteri.
"Tidak perlu mikroskop elektron untuk melihatnya, Anda dapat melihatnya dengan mikroskop cahaya biasa," kata Profesor Jean-Michel Claverie dari Aix-Marseille University di Prancis, pelopor yang menemukan virus ini.
Profesor Richard Barry, ahli virus dari Universitas Newcastle School of Biomedical Sciences and Pharmacy, mengatakan bahwa penemuan Megavirus yang bisa dilihat dengan mikroskop cahaya sangatlah signifikan.
"Umumnya ukuran digunakan untuk menjadi salah satu ciri khas yang mendefinisikan virus, virus terlalu kecil untuk dilihat," kata Profesor Barry yang tidak terlibat dalam penemuan tersebut.
Seperti semua virus lainnya, Megavirus berkembang biak dengan cara menyerang sel lain dan memaksanya untuk menghasilkan salinan baru dari virus.
"Mungkin virus ini memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem, artinya ia menjaga keseimbangan lingkungan di antara hewan-hewan kecil ini. Peran besarnya, virus ini ada untuk mengontrol populasi amuba," kata Professory Barry.
"Ini adalah penemuan yang sangat menarik, tidak mengherankan bahwa virus tersebut ditemukan di lingkungan laut. Selama 20 sampai 30 tahun terakhir, terdapat perkembangan yang baik dengan tidak ditemukannya virus pada ikan," pungkasnya seperti dikutip dari BBCNews, Selasa (11/10/2011).
Sumber : detikhealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar