Malmo, Swedia, Seorang perempuan mengalami kerusakan parah di wajah saat diserang anjing peliharannya sendiri. Wajah hancur yang nyaris tidak bisa dikenali itu akhirnya bisa diperbaiki, berkat kerja keras para dokter yang dibantu 358 ekor lintah.
Kasus ini bermula dari serangan anjing yang tiba-tiba mengigit wajah majikannya, yakni seorang perempuan di Swedia yang tidak disebutkan namanya. Serangan yang terjadi bulan lalu itu mengakibatkan wajah si perempuan mengalami luka parah, sebab kulitnya mengelupas dari bagian bibir hingga mata.
Kerusakan yang terjadi pada wajah perempuan itu begitu parah sampai-sampai nyaris tidak bisa dikenali lagi. Hampir seluruh bagian mulai dari dagu, bibir, hidung dan bibirnya hancur tercabik-cabik oleh gigitan anjing yang tiba-tiba mengamuk itu.
Beruntung, dalam waktu yang tidak terlalu lama perempuan itu langsung dilarikan ke Skane University Hospital di Kota Malmo, Swedia. Saudara si perempuan yang begitu cekatan juga sudah mengamankan kulit yang terkelupas, lalu memasukkannya dalam es agar bisa dipasang kembali.
"Pasien ini datang ke Unit Gawat Darurat pada tengah malam. Hal terpenting yang harus kami lakukan adalah memastikan aliran darah ke wajahnya tetap lancar," ungkap Jens Larsson, ahli bedah yang menangani perempuan tersebut, seperti dikutip dari CBS News, Kamis (22/9/2011).
Aliran darah harus dijaga, sebab untuk bisa memasang kembali kulit dan hidung yang terkelupas harus ada aliran darah di bagian itu. Jika darah tidak mengalir atau aliran darahnya tidak cukup, maka harapan untuk memulihkan kembali wajah pasien akan semakin tipis.
Untuk menjaga aliran darah, dr Larsson dan rekannya sesama dokter bedah Stina Klasson menggunakan cara yang agak menyeramkan. Kedua dokter ini menempelkan 358 ekor lintah, untuk menghisap darah pasien sehingga fungsi pembuluh darahnya tetap terjaga.
Ratusan lintah itu dibiarkan menempel dan terus menyedot darah selama kurang lebih 1 jam pertama di rumah sakit. Setelah dipastikan aliran darahnya stabil, barulah operasi permak wajah untuk memasang kulit dan hidung yang memakan waktu 15 jam itu bisa dilakukan.
"Hasilnya cukup memuaskan. Hidungnya bisa diselamatkan dan sekarang pasien sudah bisa bernapas, bicara dan makan," tambah Larsson.
Operasi dengan bantuan lintah sebenarnya sudah dikenal dan sering dilakukan di beberapa negara maju. Namun di wilayah Nordik yang mencakup Eropa Timur dan Atlantik Utara, permak wajah di Swedia ini merupakan yang pertama kali dilakukan dengan sukses.
Sumber : detikhealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar